REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menyatakan sedikitnya terdapat 71.000 paket tabung gas elpiji yang akan dibagikan kepada masyarakat secara gratis.
"Pembagian tabung gas elpiji beserta kompor tersebut merupakan program konversi minyak tanah ke gas elpiji," kata Kepala Bidang Migas, Listrik dan Energi, Distamben Kotim, Dedi Jauhari di Sampit, Sabtu.
Penyaluran paket gas elpiji lengkap dengan kompor tersebut rencananya akan dilakukan pada 2015 dan kini masih proses pendataan penerima.
Berdasarkan ketentuan, masyarakat penerima paket tabung gas elpiji berserta kompor tersebut diwajibkan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
Masih belum selesainya pendataan penerima paket konversi minyak tanah ke gas elpiji tersebut karena masyarakat penerima ada yang belum memiliki KTP dan KK, sehingga harus menunggu mereka membuat data kelengkapannya dulu.
Tidak ada kriteria khusus bagi calon penerima paket gas elpiji tersebut dan siapa saja bisa mendapatkannya. Pendataannya dilakukan pihak RT, kemudian diserahkan ke pihak desa/kelurahan, selanjutnya data tersebut dikirim ke kecamatan.
Data dari ke kecamatan tersebut nantinya akan diserahkan ke pihak ketiga yang telah ditunjuk oleh Pertamina. Distamben hanya sebatas pemantau atau pengawas pelaksanaan program.
"Kami pastikan paket gas elpiji tersebut dibagikan secara gratis jika ada penerima yang dikenai biaya saya harap untuk segera melapor," katanya.
Ke-71.000 tabung gas elpiji tersebut nantinya akan dibagikan kepada masyarakat yang tersebar di 17 kecamatan, dan 11 dari 17 kecamatan telah terdata dan enam kecamatan belum terdata.
Keenam kecamatan yang belum terdata penerima paket gas elpiji adalah Kecamatan Mentaya Hulu, Telawang, Bukit Santuai, Telaga Antang, Antang Kalang dan Tualan Hulu.
"Berdasarkan data yang telah masuk, dari 11 kecamatan tersebut sedikitnya ada 69.000 calon penerima paket gas elpiji," katanya.