REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sejumlah peserta mengeluhkan sikap partai Islam dalam penyelenggaraan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-IV di Yogyakarta, Senin (9/2). Pasalnya, dari tiga partai politik Islam yang diundang, hanya satu perwakilan yang hadir. Itupun, terkesan cepat-cepat meninggalkan arena kongres.
"Saya kecewa dengan pimpinan-pimpinan partai politik Islam yang diundang dalam kongres ini. Masak dari tiga yang diundang, hanya satu yang datang. Itu pun seperti kita lihat, beliau (Anis Matta, PKS) sekarang sudah tidak lagi di sini (ruang rapat pleno)," ujar Ismail Nachu, Ketua Umum ICMI. Ismail, demikian nama person peserta yang mengeluhkan itu.
Ismail juga mempertanyakan niat tulus para pimpinan parpol Islam yang diundang. Sebab, ada alasan, mereka terlambat karena jadwal penerbangan. Maka pertanyaannya, mengapa tidak memesan tiket sejak awal atau alternatif lain yang lebih mengutamakan kehadiran di forum ini.
"Masak harga tiket lebih mahal daripada kehadirannya di acara ini. Yang benar saja?" tanya Ismail Nachu.
Sejak pukul 16:00 WIB, atau pertengahan waktu diskusi tentang penguatan peran politik umat di kongres ini, ROL mengamati, tidak ada satu pun politikus duduk di kursi pembicara. Sehingga, sesi ini hanya diisi oleh pengamat politik dan dari pihak panitia, MUI.
Hingga kini, belum ada kabar adanya upaya menghadirkan para pembicara via sambungan teknologi komunikasi, seperti teleconference.