Senin 09 Feb 2015 20:22 WIB

Rizal Ramli: Mobil Murah Cocok Jadi Mobnas

Rep: c05/ Red: Bilal Ramadhan
Mantan menko perekonomian Rizal Ramli
Foto: Yasin Habibi
Mantan menko perekonomian Rizal Ramli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Mobil nasional (mobnas) memasuki babak baru di Tanah Air. Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara perusahaan mobil Malaysia, Proton, dan perusahaan otomotif Indonesia, PT Adi perkasa Citra Lestari (ACL), di Shah Alam, Malaysia, Jumat (6/2).

Pengamat Ekonomi, Rizal Ramli menyatakan saat ini penjualan mobil di Indonesia per tahunnya mencapai 1,2 juta unit. Dia menyatakan pasar saat ini jenuh dengan tak ada penambahan pembelian mobil yang signifikan. Rizal menyebutkan konsumen sekarang adalah pembeli mobil seharga Rp 125 juta ke atas.

Pembeli tersebut dikategorikan bukan konsumen baru dan hanya sekedar bergonta ganti mobil. “Jadi ada pasar potensial untuk membangkitkan konsumen baru pembeli mobil dengan harga di bawah Rp 125 juta ,” ujar dia, Senin (9/2).

Dia menyatakan jika proyek mobil nasional itu serius, sebaiknya produksi diarahkan pada mobil di bawah harga Rp 125 juta. Menurut dia pasar ini masih besar dan cukup potensial. Rizal menyatakan secara segi bisnis ini bisa menguntungkan.

"Ditambah juga juga kalau kita memaksa masuk ke pasar mobil dengan harga di atas Rp 125 juta, kita justru kalah bersaing dengan merk yang sudah mapan," jelasnya.

Sebelumnya kerjasama antara Proton dan PT ACL menuai reaksi dari beragam kalangan. Banyak yang masih mempermasalahkan kerjasama tersebut. Hal itu terkait apakah kerjasama yang dijalin bersifat rintisan mobil nasional ataukah hanya Businness To Businness. Jika bersifat rintisan mobil nasional banyak yang tak setuju karena teknologi Malaysia dinilai tak jauh beda dengan Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement