Senin 09 Feb 2015 20:51 WIB

BPPT Diminta Modifikasi Cuaca di Jakarta

 Air banjir merendam kawasan silang Monas, Jakarta, Senin (9/2).   (Republika/Tahta Aidilla)
Air banjir merendam kawasan silang Monas, Jakarta, Senin (9/2). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak Januari 2015 telah meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melaksanakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengurangi potensi banjir di daerah Jakarta dan sekitarnya.

"Oleh karena kami telah menyiapkan TMC sepanjang yang bisa kami siapkan. Namun karena belum ada perintah resmi, maka TMC urung terlaksana," kata Kabid Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan UPT Hujan Buatan BPPT Tri Handoko Seto Seto di Jakarta, Senin (9/2).

Ia menegaskan bahwa modifikasi cuaca jelas diperlukan, melihat kemampuan daya dukung permukaan di Jakarta dan sekitarnya yang masih jauh lebih kecil daripada potensi hujan yang mungkin terjadi, maka TMC memang masih diperlukan.

Modifikasi cuaca, tambahnya, harus segera terlaksana. Hal ini penting untuk redistribusi curah hujan agar mengurangi potensi banjir di Jakarta. Sebaiknya segera dilakukan dalam beberapa hari ke depan ini.

Sebelumnya ia mengatakan hujan lebat dengan intensitas dan durasi tinggi yang kembali menimbulkan genangan atau banjir di DKI Jakarta kali ini akibat Seruak Dingin dari Siberia yang bergerak ke bagian barat Jawa.

"Terjadi peristiwa meteorologis yang disebut dengan Cold Surge (Seruak Dingin) yaitu berupa masuknya massa udara dingin dari Siberia menuju Jawa bagian barat," katanya.

Ia mengatakan bahwa seruak dingin yang masuk ke wilayah Jawa bagian barat bertemu dengan angin yang bertiup dari timur lalu terjadi konvergensi sehingga terbentuk awan-awan hujan yang cukup massif. Kondisi tersebut, ia mengatakan menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas dan atau durasi yang tinggi.

"Curah hujan selama 24 jam terjadi hampir terus-menerus dengan jumlah tercatat di beberapa lokasi sekitar 100 mm tentu bukanlah curah hujan yang sedikit," jelasnya.

Berdasarkan data sementara hingga pukul 16.00 WIB, ada 93 titik genangan di Jakarta. Banjir tersebar ada di 35 titik di Jakarta Pusat, 28 titik di Jakarta Barat, 17 titik di Jakarta Utara, delapan titik di Jakarta Timur, dan lima titik di Jakarta Selatan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement