Selasa 10 Feb 2015 09:10 WIB
Banjir Jakarta

Ini Titik Banjir Jakarta yang Tidak Bisa Dilalui Mobil

Rep: c04/ Red: Damanhuri Zuhri
 Genangan air banjir di Jalan Pegangsaan Timur dekat Stasiun kereta Cikini, Jakarta, Senin (9/2).   (foto: MgROL_34)
Genangan air banjir di Jalan Pegangsaan Timur dekat Stasiun kereta Cikini, Jakarta, Senin (9/2). (foto: MgROL_34)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan yang turun sejak Senin (9/2) kemarin tampaknya masih akan terus menggenangi Ibu Kota hingga hari ini, Selasa (10/2). Akibat hujan yang terus mengguyur Jakarta, banjirpun tidak dapat dihindari lagi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, beberapa wilayah Ibu Kota terendam banjir. Bahkan beberapa ruas jalan yang terendam banjir tidak bisa dilalui mobil.

"Banjir 80 cm di GT Kemayoran," tulis twitter TMC Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (10/2). Selain itu, beberapa lokasi banjir lainnya yang tidak bisa dilalui mobil adalah ;

- Banjir 60-80 cm di depan Trisakti Grogol, sementara tidak bisa dilintasi semua jenis kendaraan motor (ranmor).

- Banjir 50-60 cm di Jl. Bank-Prapanca Kebayoran Baru Jaksel, sementara tidak bisa dilintasi semua jenis ranmor.

- Banjir 40 cm di dekat SMP 124/SMA 60 Jl. Kemang Timur Jaksel, bagi kendaraan sejenis sedan agar tidak melintas.

- Banjir 40-50 cm di depan Pasar Jagal Buncit Jaksel, sementara tidak bisa dilintasi semua jenis ranmor.

- Banjir 40-50 cm di depan Mall Arta Gading Jakut, bagi kendaraan sejenis sedan agar tidak melintas.

- Banjir 80-100 cm di Jembatan Gantung Jl. Daan Mogot (arah ke Cengkareng), sementara tidak bisa dilintasi semua jenis ranmor.

- Banjir 40 cm di ruas jalan Patra Raya. Pengguna jalan disarankan mencari alternatif jalan lain

Kepada para pengguna kendaraan, baik roda dua maupun roda empat TMC Polda Metro Jaya, menghimbau agar para pengendara tetap berhati-hati. Mengingat kondisi cuaca dan jalan yang kurang baik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement