Selasa 10 Feb 2015 13:02 WIB
Mahkamah Partai Golkar

Mahkamah Partai Golkar Akan Bersidang Besok

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Esthi Maharani
2 Kubu Golkar (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
2 Kubu Golkar (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahkamah Partai (MP) Golkar mufakat untuk menggelar sidang Rabu (11/2). Sidang penyelesaian sengketa pengurusan tersebut adalah sidang perdana untuk mengakhiri dualisme kepemimpinan dalam partai itu.

Ketua MP Golkar, Muladi menerangkan sidang internal tersebut akan menghadirkan dua kubu kepengurusan, yaitu kubu Munas Bali sebagai termohon, dan kubu Munas Ancol sebagai pemohn.

"Sidang ini merupakan tindak lanjut dari putusan sela dari PN (Pengadilan Negeri) Jakarta Pusat (Jakpus)," kata dia saat konfrensi pers di Gedung DPP Golkar, Jakarta, Selasa (10/2).

Muladi menerangkan, keputusan untuk menyelesaikan kisruh Golkar adalah amanah pengadilan. Hal tersebut pun dikatakan dia sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Golkar, dan Undang-Undang Partai Politik yang menyatakan, penyelesaian konflik internal partai harus melewati mekanisme internal.

MP Golkar dikatakan Muladi merupakan salah satu sarananya. Dikatakan dia, MP Golkar beranggotakan lima pengadil yaitu, dirinya sendiri sebagai ketua, sedangkan empat lainnya adalah mantan Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalata, Duta Besar RI untuk Republik Ceko Aulia Rahman, mantan Hakim Konstitusi Nabaya, dan purnawirawan Djasri Marin.

Namun dikatakan Muladi, persidangan yang dijadwalkan rampung dalam sepekan itu hanya akan dihadiri empat pengadil. Itu lantaran, kedinasan Aulia di luar negeri. Akan tetapi, dikatakan Muladi, kondisi tersebut bukan hambatan. Sebab, satu hakim internal tersebut sudah memberikan pertimbangan tertulis untuk tetap ambil bagian dari anggota MP Golkar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement