REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama telah mengkonfirmasi kematian seorang sandera perempuan asal AS, Kayla Mueller (26). Menurutnya, Mueller tewas ditangan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Mengutip Aljazirah pada Selasa (10/2), Gedung Putih telah mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi kematian Mueller.
"Tak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan, Amerika Serikat akan mencari dan mengadili para teroris yang bertanggung jawab atas penyanderaan dan kematian Kayla," ujar Obama dalam sebuah pernyataan.
Hal senada diungkapkan Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel. Hagel mengatakan, dunia bersatu mengutuk pembunuhan dan penyanderaan yang dilakukan ISIS terus menerus terhadap orang tak berdosa.
Keluarga Mueller juga menyatakan, telah menerima informasi mengenai kematian anaknya. Orangtua Mueller mengatakan, putrinya telah mengabdikan karirnya membantu mereka yang membutuhkan di negara-negara di seluruh dunia.
Di luar gedung pengadilan di kota kelahirannya Prescott, Arizona, Bibi dan Ibu Mueller mengatakan, Mueller memiliki semangat tinggi semasa hidupnya. "Dia sangat tenang dan selalu berdiri untuk mereka yang menderita dan ingin membantu mereka," kata Lori Lyon.
"Kayla memiliki empati yang begitu besar, dan sulit untuk menemukan empati itu di dunia ini. Ini benar-benar langka, dan itu kekuatan utamanya," kata Eryn Street, yang merupakan teman dekat Mueller.
Mueller selama ini tinggal dan bekerja di kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan mulai dari di India utara, Israel, Palestina dan lainnya. Ia kembali ke Arizona pada 2011 dan bekerja di sebuah klinik HIV/AIDS dan tempat penampungan perempuan.
Berbeda dengan klaim Obama yang menyalahkan ISIS atas kematian warganya, ISIS pada Jumat (6/2) mengatakan bahwa serangan udara Yordania lah yang menjadi penyebab atas kematian Mueller.
Pernyataan itu muncul di sebuah situs militan yang biasa digunakan oleh kelompok dan juga didistribusikan oleh pengguna ISIS di Twitter. Mueller (26) berasal dari Prescott, Arizona, adalah satu-satunya sandera ISIS asal AS yang tersisa.
ISIS mengklaim Mueller telah dimakamkan di bawah puing-puing setelah serangan udara oleh jet tempur Yordania di Raqqa.