REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Satuan Brimob Polda Sumatera Selatan memusnahkan bom yang diduga sisa perang di lokasi tambang PT Semen Baturaja, Rabu (11/2). Kepala Unit Penjinak Bom Subden Gegana Satuan Brimob Polda Sumatera Selatan, AKP Bambang Sumantri menjelaskan, bom yang dimusnahkan merupakan temuan lama di wilayah Baturaja dan dititipkan di lokasi lahan areal PT Semen Baturaja (PTSB).
Menurut dia, bom tersebut sudah beberapa kali dipindahkan. Terakhir ditanam karena lahan akan digunakan PT Semen Baturaja untuk eskploitasi.
"Sebaiknya dimusnahkan saja, karena sudah beberapa kali dipindahkan. Ini dilakukan untuk menghidari dampak yang terjadi dikemudian hari jika masih ditanam," kata dia.
Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU), AKBP Mulyadi membenarkan adanya kegiatan yang dilakukan Satbrimob Polda Sumsel, disaksikan oleh segenap aparat terkait termasuk pihak PT Semen Baturaja.
"Bom yang dimusnahkan merupakan bom peninggalan perang," kata Kapolres.
Kapolres menambahkan, jumlah bom yang telah dievakuasi tujuh buah terdiri atas lima unit granat, satu mortir, dan satu kepala meriam.
Sementara, asal bom tersebut dari temuan masyarakat, yakni satu buah mortir ditemukan di Lengkiti pada 2003, sedangkan satu buah kepala meriam ditemukan di lokasi pembangunan Ramayana yang merupakan bekas kantor Kodim OKU pada 2008.
Kemudian, dua buah granat dari masyarakat Cempaka OKU Timur yang ditemukan pada 1998. "Untuk tiga buah granat ditemukan masyarakat Bantan OKU Timur pada 1995 di Sungai Komering," katanya.