REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diminta membuat terobosan untuk menghadang dominasi bank-bank asing yang semakin membesar. Dikhawatirkan saat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diberlakukan, pangsa pasar perbankan nasional akan didominasi bank-bank asing .
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Berly Martawardaya mengatakan, bank-bank BUMN perlu memperkuat struktur permodalannya dan melakukan efisiensi dalam menghadapi persaingan dengan bank-bank asing selama lima tahun ke depan.
"Pangsa pasar bank-bank asing akan semakin membesar jika industri perbankan nasional tidak berupaya meningkatkan daya saingnya," ujar dia kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/2).
Berly mengatakan, cara ampuh untuk meningkatkan efisiensi (cutting cost) adalah melalui merger atau akuisisi. Hal itu akan membuat komposisi direksi lebih ramping dan pemangkasan kantor cabang.
Berly juga menyoroti aset dan permodalan bank terbesar di Indonesia yang masih kalah jauh dibandingkan bank besar Malaysia dan Singapura. Selain itu, pemerintah diminta membenahi regulasi di bidang perbankan.
Berly mencontohkan di Singapura bank asing boleh membuka cabang namun tidak boleh menerima nasabah lokal. Indonesia dinilai sudah terlambat jika memberlakukan itu namun juga diperlukan.