Kamis 12 Feb 2015 18:58 WIB

MUI: Karya Tulis Ulama Terdahulu Bertahan Ribuan Tahun

Rep: c08/ Red: Agung Sasongko
Ustad KH Tengku Zulkarnain memberikan ceramah dalam acara Dzikir Nasional 'Solidaritas untuk Bangsaku' di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta (31/12).
Foto: Republika/Yogi Ardhi Cahyadi
Ustad KH Tengku Zulkarnain memberikan ceramah dalam acara Dzikir Nasional 'Solidaritas untuk Bangsaku' di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain menganggap pelaksanaan dakwah baik melalui lisan maupun tulisan sama pentingnya. Sebab, ia melihat dua hal ini juga juga sama-sama digiatkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika menyebarkan syiar agama Islam.

“Nabi (Muhammad SAW) itu siang malam ceramah, dakwah menyampikan syiar agama, tapi juga juga memerintahkan sahabat untuk menulis, kalau tidak tentu wahyu berupa Alquran, dan hadist tidak akan tersampaikan hingga saat ini,” kata Zulkarnain kepada ROL, Kamis (12/2).

Zulkarnain juga menyebut bahwa dalam sejarah umat Islam, ulama-ulama sudah menjadikan tradisi menyampaikan dakwah melalui tulisan. Beberapa tokoh penting yang dicontohkannya adalah Imam Syafii, Imam Hambali, Imam Maliki dan lain-lain juga telah banyak menerbitkan tulisan yang banyak memberikan kontribusi bagi penyampaian ajaran Islam sampai saat ini.

“Tulisan-tulisan mereka bahkan mampu bertahan ribuan tahun sampai sekarang,” ujar Zulkarnain.

Untuk itu, Zulkarnain berharap agar tradisi menulis oleh kalangan ulama ini terus dilanjutkan. Sebab, dari fakta yang ia sebutkan, tulisan mempunyai satu kelebihan dibandingan lisan yaitu, tulisan mampu bertahan lebih lama.

Ulama sebagai orang yang dianggap punya dasar ilmu yang kuat kata dia harus bisa menulis agar dapat menjadi bacaan bagi umat-umat Islam yang masih awam. Apalagi menurut Zulkarnain untuk menulis ilmu tentang hukumk agama yang harus terus diluruskan oleh kaum ulama.

“Soal hukum agama itu yang terpenting. Harus kalangan ulama yang menulis,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement