Kamis 12 Feb 2015 19:36 WIB
Kongres Umat Islam Indonesia

Ini Penyebab Lemahnya Ekonomi Umat Islam Menurut Pemuda Muhammadiyah

Rep: c13/ Red: Agung Sasongko
 Sejumlah umat Islam melakukan doa bersama di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Ahad (19/10). (Antara/Muhammad Adimaja)
Sejumlah umat Islam melakukan doa bersama di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Ahad (19/10). (Antara/Muhammad Adimaja)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menyarankan umat Islam untuk membangun konektivitas antara umat islam dalam membangun perekonomian bangsa. Menurutnya, pada hakikatnya pasar ekonomi Indonesia itu merupakan pasar Islam. Oleh karena itu, para pelakuknya juga harus umat Islam, selaku mayoritas di Indonesia.

Dahnil juga mengatakan, sampai detik ini belum ada lembaga yang menguru kekonektivitasan perekonomian umat Islam. Sebabnya, ia menyarankan agar ormas Islam seperti Muhammadiyah dan NU dapat menjadi pemimpin pemberdayaan ekonomi umat Islam.

"Permasalahan utama umat Islam dalam ekonomi itu karena belum ada ormas Islam yang bisa mengedepankan ekonomi umat Islam. Maka dari itu, Muhammadiyah dan NU bisa menjadi penggerak atas hal ini," ucapnya, Kamis (12/2).

Dahnil juga menyayangkan KUII tahun ini tidak mengundang pengusaha besar Islam di Indonesia. Menurutnya, kehadiran dan ide mereka sangat penting dalam kongre itu. Sebab, kehadiran merekea dapat membina konektivitas agar ekonomi umat Islam meningkat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement