Jumat 13 Feb 2015 20:33 WIB
Kontroversi Valentine

Di Titik Nol, Pemuda Yogyakarta Tolak Valentine Day

Rep: Yulianingsih/ Red: Agung Sasongko
Selfie para remaja di Twitter menolak Valentine
Foto: @hawahijab
Selfie para remaja di Twitter menolak Valentine

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sejumlah organisasi pemuda Yogyakarta menggelar aksi menolak valentine day di Titik Nol Yogyakarta, Jumat (13/2). Mereka menggelar beberapa spanduk dan tulisan bertuliskan penolakan pada valentine day yang biasa dirayakan oleh sebagian masyarakat pada 14 Februari. Para pemuda dan pemudi ini berasal dari beberapa elemen organisasi pemuda seperti forum umat Islam, Angkatan remaja Masjid dan beberapa organisasi lainnya.

Melalui aksi bertajuk silent campaign ; say no to valentine day for muslim mereka terus menyerukan kepada para pengguna jalan di Titik Nol kilometer tersebut untuk menolak perayaan hari yang sering disebut hari kasih sayang itu. "valentine day bukan budaya umat Islam, itu haram hukumnya bagi muslim," ujar koordinator aksi, Mustakim.

Menurutnya, valentine day merupakan budaya masyarakat Barat yang kemudian masuk ke Indonesia. Perayaan valentine day menurutnya justru sering dijadikan ajang maksiat dengan alasan kasih sayang. Dalam Islam, hal itu jelas tidak diakui sehingga tidak ada manfaatnya perayaan hari tersebut selain memang bukan budaya umat Islam sendiri.

"Karenanya kita menolak dengan keras valentine day. Itu hanya menghancurkan generasi muda muslim. Tolak valentine day," serunya.

Para peserta aksi ini mulanya berkumpul di Masjid Gede Kauman Yogyakarta. Mereka melakukan sholat Ashar berjamaah dan baru bergerak ke titik nol Yogyakarta untuk menggelar aksi. Meski diguyur hujan namun aksi tetap berlangsung hingga petang hari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement