Sabtu 14 Feb 2015 15:10 WIB

Peluang Zulkifli Sebagai Ketua Umum PAN Menguat?

Rep: c82/ Red: Taufik Rachman
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Zulkifli Hasan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Zulkifli Hasan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengatakan, Zulkifli Hasan memiliki peluang yang besar untuk merebut posisi Ketua Umum. Menurutnya, sebagian besar kader PAN saat ini menginginkan adanya regenerasi dan revitalisasi, termasuk dirinya.

"Sebagian besar DPD kan juga menginginkan ada perubahan," kata Viva di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/2).

Anggota Komisi IV DPR itu pun optimistis Zulkifli Hasan akan bisa menduduki kursi orang nomor satu di partai berlambang matahari tersebut. Apalagi, mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir dan Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais sangat mendukung adanya regenerasi.

"Pak Amien menasehati jadi Ketum untuk satu periode saja seperti dia waktu 2005. Kongres 2005 dia didesak jadi Ketum lagi tapi Pak Amien menolak karena ingin  jadi tradisi dan contoh yang baik (ketum satu periode) . Tapi kalau Pak Hatta mau maju itu hak politik dia," ujarnya.

Saat ini sudah ada dua kandidat yang akan maju dalam perebutan kursi Ketum, yaitu Zulkifli Hasan dan Hatta Radjasa. Viva mengatakan, kongres yang akan dilaksanakan 28 Februari hingga 2 maret di Nusa Dua, Bali, tersebut, bukan hanya memilih ketua umum saja.

"Yang lebih penting satu, menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, kedua, menetapkan platform partai dan garis-garis perjuangan partai, ketiga, menetapkan garis besar program-program partai, keempat, baru memilih ketua umum," jelasnya.

Saat ini, lanjutnya, persiapan steering comittee mengenai draft materi kongres sudah selesai dan akan segera dikirim ke wilayah dan daerah.

Selain itu, ia juga memastikan, siapa pun ketua umumnya PAN tetap berada di Koalisi Merah Putih (KMP). Seluruh program kerja partai pun, lanjut Viva, akan tetap berorientasi untuk memenangkan pemilu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement