Sabtu 14 Feb 2015 20:06 WIB

Din Syamsuddin Pastikan tak Maju Ketum Muhammadiyah

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin berbicara saat diskusi publik di PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (26/1).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin berbicara saat diskusi publik di PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (26/1).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin memastikan diri tak akan maju sebagai ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam Muktamar ke-47 yang diselenggarakan 3-8 Agustus 2015 di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Saya sudah menyatakan sikap pribadi untuk tidak bersedia mencalonkan diri dengan tidak mengembalikan formulir," ujarnya kepada wartawan usai Konsolidasi Organisasi dan Ortom Muhammadiyah se-Jawa Timur di Kantor PW Muhammadiyah Jatim di Surabaya, Sabtu (14/2).

Sesuai Anggaran Dasar PP Muhammadiyah, ketua umum yang sudah dua periode berturut-turut menjabat tidak diperbolehkan menduduki posisi sama di periode berikutnya. Namun, kata dia, untuk posisi lain seperti satu di antara 13 ketua PP Muhammadiyah, sekretaris dan bendahara, diperbolehkan jika ada anggota Tanwir yang mencalonkan.

"Alhamdulillah, masih ada yang mencalonkan saya sebagai ketua. Awalnya memang dilema, tapi setelah istikharah, saya tetapkan tidak maju meski tiga kali surat peringatan pengembalian formulir dari panitia pemilihan turun," ujarnya.

Kendati tidak duduk di posisi struktural PP Muhammadiyah, namun tokoh kelahiran Sumbawa tersebut menegaskan tetap mengabdi sebagai ketua pimpinan cabang Muhammadiyah di salah satu kecamatan di Cilandak, Jakarta Selatan.

"Kebetulan saya tinggal di sana dan tercatat sebagai salah satu pemrakarsa pendirian PCM baru. Saya akan mengabdi di sana dan mengajukan sebagai calon ketua. Itupun kalau saya terpilih dalam musyawarah cabang," katanya.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tersebut bahkan menyarankan kepada pimpinan-pimpinan Muhammadiyah saat ini untuk melakukan penyegaran kepemimpinan dan memberi kesempatan kader-kader potensial maju sebagai pengurus PP.

Menurut dia, ormas Islam terbesar kedua di Indonesia itu memiliki banyak tokoh yang mampu berjuang dan berdakwah, namun belum memiliki kesempatan. "Kalau mau dinamis, dari 13 ketua sekarang, seperdua di antaranya diganti oleh kader baru dan seperdua lainnya tetap pengurus lama. Ibaratnya, berbagi berjuang dan berdakwah lewat Muhammadiyah," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement