Ahad 15 Feb 2015 18:54 WIB

Tak Bayar Uang Sewa, Kantor DPC Surabaya Disegel?

Politikus Partai Demokrat Surabaya.
Politikus Partai Demokrat Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kantor DPC Partai Demokrat Kota Surabaya di Jalan Imam Bonjol diduga disegel oleh pemilik rumah karena tidak membayar sewa bulanan.

Informasi yang dihimpun Antara di internal DPC Demokrat Surabaya, Ahad (15/2), menyebutkan bahwa pemilik rumah melalui salah satu Wakil Ketua DPC Demokrat Surabaya meminta segera pindah karena dianggap tidak bisa membayar uang sewa per bulan sebesar Rp 10 juta.

"Barang-barang sudah dikeluarkan semua. Hingga saat ini belum dapat kantor penggantinya," kata salah satu sumber internal di Demokrat Surabaya.

Sumber tersebut juga mengatakan penyegelan kantor tersebut akibat kurang tegasnya Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC Demokrat Surabaya Hartoyo dalam memimpin partai. Bahkan selama dalam kepemimpinannya jarang melakukan pertemuan atau rapat pengurus sehingga terjadi kebuntuan komunikasi.

Bahkan untuk persiapan Pilkada Surabaya 2015, hingga saat ini belum ada pembahasan di internal Partai Demokrat, sementara partai-partai lain sudah melakukan penjajagan bakal calon wali kota.

Sementara itu, Plt Ketua DPC Demokrat Surabaya Hartoyo hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi berulang kali, ponselnya tidak aktif. Bendahara DPC Demokrat Surabaya Ratih Retnowati membantah keras bahwa kantor DPC Demokrat Surabaya disegel. "Itu tidak benar, bukan disegel tapi pindah ke jalan Kalibokor," katanya.

Dia mengatakan tidak memperpanjang sewa kantor di Jalan Imam Bonjol karena mahal. "Itu kan bekas kantor pemenangan capres Prabowo dulu. Kita dipinjami Felix (Wakil Ketua Demokrat Surabaya). Tetapi saya tidak tahu rumah itu milik Felix atau bukan," katanya.

Hal sama dikatakan Dewan Pembinaan Organisasi (DPO) DPC Demokrat Surabaya Giyanto. Ia membantah tejadi penyegelan terhadap kantor DPC Demokrat Surabaya. "Itu tidak benar, kata siapa? Saya yang selama ini menjadi penanggung jawab kantor," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement