REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Islamofobia dinilai muncul akibat sikap masyarakat Barat dan Muslim. “Secara jujur, kedua belah pihak menjadi pemicu hal itu,” ungkap Cendekiawan Muslim, Pipip Rifai Hasan kepada ROL, Selasa (17/2).

Pipip juga menilai umat Muslim di Barat itu telah mengalami kondisi yang mendua. Umumnya, Umat Muslim di Barat merupakan para imigran yang tidak merasa bebas dan aman hidup di negeri asalnya seperti Suriah. Oleh karena itu, mereka pun pindah ke Eropa dan Barat untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik.

Namun, menurut Pipip, keadaan lain justru dirasakan umat Muslim pada saat di tanah Barat tersebut. Dia menganggap umat Muslim merasa risau atas gaya gaul barat yang mempengaruhi keturunannya. Maka dari itu, para orangtua melakukan upaya ketat untuk mencegah pola hidup barat yang dinilai tidak sesuai dengan syariat Islam.

Salah satu upaya mereka, Pipip mengungkapkan, seperti pemberian khutbah. Dia mengaku, khutbah yang diajarkan mereka lebih terlihat mengeneralisasi Yahudi dan Kristen sebagai bahaya yang perlu dihindari. “Walaupun itu tidak memberikan efek seperti kekerasan, tapi tetap saja sebagian besar umat Muslim itu memendam kebencian terhadap umat itu di hati mereka,” tegasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika