REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina telah memastikan menarik mundur pasukannya di kota Debaltseve. Presiden Ukraina, Petro Poroshenko langsung menginstruksikan perintah itu kepada Komandan Batalyon Donbass, Yevgeny Shevchenko.
“Kami pastikan semua pasukan telah ditarik,” ujar Shevchenko dilansir The Guardian, Rabu (18/2).
Sebelumnya, Debaltseve menjadi wilayah yang rawan konflik antara militer dengan separatis pro Rusia. Ukraina Timur, termasuk Kota Debaltseve, menjadi wilayah paling strategis untuk dipisahkan dari negara berdaulat.
Sudah sepekan gencatan senjata telah disepakati oleh Pemerintah Ukraina dan Rusia di Minsk, Belarusia. Gencatan senjata tak lepas dari mediasi Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden Prancis Francois Holande.
Sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata, kedua pihak harus menarik pasukannya dari zona perang paling lambat Senin 16 Februari 2015 pukul 00.00 waktu setempat atau pukul 07.00 WIB. Kendati demikian, kontak senjata masih kerap terjadi di beberapa titik. Presiden Rusia Vladimir Putin meminta Ukraina untuk menarik pasukannya dari garis perbatasan khususnya di Kota Debaltseve.