REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar pendidikan dan pelatihan manajemen dan komputer untuk 2.040 pengelola koperasi guna memperkuat kemampuan menyusun, melaporkan kegiatan usaha, dan keuangan.
"Kami sudah mengalokasikan anggaran untuk melatih sebanyak 34 angkatan, di mana satu angkatan berjumlah 60 orang," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Supran, Rabu (18/2).
Ia mengatakan program pendidikan dan pelatihan (diklat) pengelola komputer juga bertujuan agar para pengurus koperasi bisa melaksanakan kewajibannya menggelar rapat akhir tahun (RAT) sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap anggotanya. "Kami ingin menekan jumlah koperasi yang tidak bisa menggelar RAT hanya karena belum mampu membuat laporan kegiatan usaha dan pengelolaan keuangan," ujar Supran menambahkan.
Menurut dia, anggaran diklat bagi pengelola koperasi tidak hanya bersumber dari APBD Pemprov NTB, tapi juga dari APBN melalui Kementerian Koperasi dan UMKM.
Namun, kata Supran, pihaknya belum mengetahui secara pasti berapa besaran APBN yang akan dialokasikan pada 2015 untuk peningkatan kompetensi para pengelola koperasi di NTB. "Saat ini sekretaris saya masih mengikuti pertemuan di Jakarta, membahas masalah koperasi, termasuk program diklat pengelola koperasi melalui dana APBN," ucapnya.