REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tahun, perayaan Imlek identik dengan istilah-istilah hewan laiknya nama-nama shio. Menurut Pengurus Vihara Dharma Bakti Henky Halim, bila 2014 disebut sebagai tahun kuda kayu, maka 2015 kali ini punya makna berbeda.
"Kami sangat antusias, tahun lalu kuda kayu dan tahun ini berubah menjadi kambing emas, ini langka," ujar Henky di Vihara Dharma Bakti di Petak Sembilan, Jakarta Barat.
Dikatakan dia, arti kambing emas ini justru punya banyak kelebihan. Menurutnya pula, bila sejumlah pihak lain menyebut bahwa 2015 ini merupakan tahun kambing kayu, itu dikembalikan pada persepsi masing-masing.
"Itu persepsi orang saja berbeda. Kalau arti dari kambing emas sendiri pastinya lebih kuat dari kayu," lanjut Henky.
Putaran untuk mendapat tahun kambing emas ini, bisa terjadi 12 tahun sekali, 20, bahkan 50 tahun sekali. Karena itu, masyarakat sangat suka cita menyambut tahun kambing emas.
"Masyarakat luas saya lihat juga sangat apresiasi, ada istilah kawin perak dan untuk kambing emas ini sangat bagus serta langka," katanya menambahkan.