REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA -- Adanya permasalahan seputar kepatuhan klub dalam menjalankan kewajiban kontrak pemain, status pemain asing, uang garansi dan NPWP menjadi alasan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi tidak merekomendasikan Indonesian Super League (ISL) 2015 dilaksanakan.
Imam mengatakan ISL 2015 harus ditunda karena terdapat prinsip yang harus dipatuhi klub seperti NPWP, kontrak pemain, status pemain asing kemudian uang garansi.
"Ini peristiwa yang sudah menahun dan lama didiamkan dan tidak ingin menjadi masalah di kemudian hari,” katanya di Praya, Lombok Tengah, Kamis (19/2).
Imam mengatakan hal-hal yang harus dipatuhi merupakan standard yang diwajibkan oleh FIFA dan AFC. “Kita sebagai pemerintah memastikan semua berjalan dengan baik dan persiapan dengan tegas,” katanya.
Menurut Imam, pihaknya memberikan kesempatan kepada klub selama dua minggu melengkapi standar tersebut. “Dua minggu beri kesempatan melengkapi. Kalau tidak dua minggu nanti dicek lagi oleh BOPI,” katanya.
Imam mengatakan selama ini jika terdapat tunggakan gaji pemain. Maka, masalah tersebut justru akan mengarah kepada pemerintah. “Kita ingin semua berjalan dengan UU yang benar,” ungkapnya.