REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya PSSI untuk tetap menggelar kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 secepat mungkin untuk sementara mendapat angin. FIFA membalas surat PSSI yang meminta ISL 2015 harus segera digelar secepat mungkin.
Melalui surat yang ditandatangani Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke, FIFA menyatakan keputusan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) atas rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk menunda kick-off ISL merupakan bentuk intervensi. FIFA mengancam akan memberikan sanksi sesegera mungkin apabila ISL 2015 tidak segera berjalan.
Menurut FIFA, sepak bola Indonesia dalam satu setengah tahun ke belakang sudah menuju ke arah yang lebih baik setelah mengalami kisruh organisasi. FIFA tak mau bentuk intervensi ini membawa sepak bola Indonesia kembali ke kondisi kisruh seperti dahulu.
Valcke mengutip pasal 13 dan 17 Statuta FIFA tentang asosiasi sepak bola yang harus mengurus diri sendiri tanpa intervensi pihak ketiga.
"Jika ISL terus ditunda sebagai hasil dari pemaksaan kriteria sendiri dari BOPI atau Kemenpora, masalah ini akan segera ditangani badan FIFA yang relevan untuk mengambil langkah yang tepat, yang bisa mengarah kepada suspensi sesegera mungkin," tulis Valcke dalam surat tersebut.
FIFA menegaskan bahwa mereka memonitor kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini. FIFA menunggu laporan PSSI paling lama 23 Februari ini.