REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Korban tewas akibat virus Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) terus meningkat. Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah melaporkan bertambahnya jumlah korban.
Dalam pernyataan Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang dikutip dari Press TV, jumlah korban tewas hingga saat ini sudah mencapai 385 orang akibat wabah virus yang muncul pada 2012. Untuk Februari, jumlah tewas mencapai 57 orang di Arab Saudi.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan ada 902 kasus virus Mers di Arab Saudi sejak 2012. Dari angka tersebut, hanya 409 orang yang benar-benar pulih.
Seperti diberitakan Xinhua pada Rabu (18/2), Arab Saudi merupakan negara dengan kasus virus korona terbanyak di dunia dimana tingkat penyebaran virus ini melonjak tajam dalam satu pekan terakhir.
Perubahan cuaca disinyalir menjadi alasan melonjaknya kasus ini. Kasus tersebut terjadi di kalangan warga lokal dan orang asing serta petugas medis yang memiliki kaitan dengan pasien.
Mengingat tingginya angka kematian akibat virus Mers, Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah meluncurkan layanan telepon bebas pulsa di nomor 800 249 4444 untuk memberi pemahaman kepada masyarakat seputar virus tersebut.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi Khaled Al-Mirghalani mengatakan kepada Arab News, Ahad (22/2), pihaknya telah mengambil langkah untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Layanan telepon ini akan beroperasi selama dua pekan ke depan.