REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai Badan SAR Nasional (Basarnas) sukses melakukan misi pertolongan kepada korban yang mengalami kecelakaan atau bencana dan pemerintah akan selalu mendukung langkah yang dilakukan badan tersebut.
"Basarnas hendaknya terus belajar dari pengalaman dalam menangani musibah dan memanfaatkan informasi serta hubungan dengan instansi lain," kata Jusuf Kalla saat membuka Sarasehan Badan SAR Nasional (Basarnas) 2015 di Jakarta, Selasa (24/2).
Hadir dalam acara itu Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, serta Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bambang Soelistyo.
Wapres mengatakan operasi yang dilakukan Basarnas dalam misi kemanusiaan pertolongan AirAsia QZ8501 merupakan salah satu bukti bahwa kemampuannya tidak perlu diragukan lagi dalam jalankan tugasnya.
Sebenarnya, kata wapres, misi Basarnas mirip dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sehingga dalam menjalankan tugas harus bekerjasama.
Wapres minta Basarnas dalam menjalankan tugas hendaknya juga menggandeng instansi lain seperti angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, BMKG, kementerian/instansi, hingga peran masyarakat.
Dalam kasus AirAsia misalnya, Wapres menilai peran masyarakat khususnya nelayan juga memberikan andil penting bagi penemuan korban serta serpihan potongan pesawat.
Selain itu, kata Kalla, kemajuan teknologi informasi juga memberikan andil dalam suksesnya pencarian korban kecelakaan dan bencana.
"Tanpa ada kerja sama dan operasi akan sulit menemukan kotak hitam pesawat," katanya.