REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Luar Negeri Retno LP Marsoedi mengaku telah menyampaikan nota protes pada duta besar Brasil untuk Indonesia. Nota protes ini berkaitan dengan insiden pelanggaran tata krama yang dilakukan pemerintah Brasil pada dubes Indonesia untuk Negeri Samba tersebut.
"Jumat malam pukul 22.12 WIB kami memanggil Dubes Brasil, kita sampaikan protes keras dan di saat yang sama kita sampaikan nota protes," kata Retno dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Selasa (24/2).
Pada malam itu juga, lanjut dia, Indonesia memanggil pulang Dubes Indonesia untuk Brasil. Retno mengatakan, penundaan penyerahan surat kredensial tersebut memang berkaitan dengan eksekusi mati yang telah dilakukan pemerintah Indonesia terhadap gembong narkoba asal Brasil. Padahal, kata dia, hubungan Indonesia dengan Brasil sebelumnya terjalin baik.
Seperti diketahui, pemerintah Brasil secara tiba-tiba menunda penyerahan surat kepercayaan (kredensial) Duta Besar RI terpilih Toto Riyanto. Padahal, Toto diundang secara resmi untuk menyampaikan kredensial pada upacara di Istana Kepresidenan Brasil pada Jumat, 20 Februari 2015.
Akhirnya, dalam kesempatan tersebut, Toto hanya menonton penyerahan surat kepercayaan untuk diplomat El Salvador, Panama, Venezuela, Senegal, dan Yunani. Tak terima dengan sikap Brasil, pemerintah Indonesia pun menarik kembali duta besar untuk Negeri Samba tersebut.