REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) menganalisis pelaku aksi begal menyasar kawasan pinggiran atau perbatasan Jakarta.
"Sebelumnya pembegal beraksi di sekitar kota, sekarang agak di pinggiran," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul di Jakarta, Rabu (25/2).
Martinus mengatakan target sasaran lokasi aksi pembegalan terhadap pengemudi sepeda motor telah bergeser. Martinus menduga pergeseran itu menunjukkan keberhasilan kegiatan patroli besar yang dilakukan secara serentak dan keberadaan pos pantau sehingga pelaku beraksi di kawasan pelosok kota.
Perwira menengah kepolisian itu menyatakan pelaku memetakan sasaran. Sebelum beraksi pelaku memastikan wilayahnya aman untuk melakukan aksi jahatnya.
"Seandainya dikira sudah tidak aman mereka (pelaku) akan berpindah lokasi," kata Martinus.
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat itu mengapresiasi aksi heroik pasangan Sri dan Wahyu yang menggagalkan aksi begal di Pondok Aren Jakarta Selatan pada Selasa (24/2) dinihari.
Untuk merespon dan antisipasi aksi begal, Polda Metro Jaya menyebarkan pusat pelayanan (call center) 110. Berdasarkan penelusuran, Polda Metro Jaya mengatakan terdapat enam kelompok spesialis begal motor di wilayah Depok dan Bekasi Jawa Barat dan Tangerang Selatan, Banten.
Martinus mengungkapkan para pelaku berasal dari Lampung, Pandeglang, Bogor dan Depok yang dikenal cukup sadis karena melukai korban jika melakukan perlawanan.