Kamis 26 Feb 2015 21:27 WIB
Golkar Pecah

Andi Mattalatta Akui Dirinya Berpihak

Rep: C15/ Red: Djibril Muhammad
Andi Mattalatta
Foto: Antara
Andi Mattalatta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Mahkamah Partai Golkar, Andi Mattalatta akui dirinya berpihak saat memimpin jalannya persidangan Mahkamah Partai. Andi menilai, hakim dalam peradilan saja harus memihak, maka, ia pun memutuskan untuk memihak.

"Dalam mengambil keputusan ya harus berpihak, berpihak pada bukti-bukti, kalau tidak berpihak bagaimana mau ambil keputusan," ujar Andi saat dihubungi Republika, Kamis (26/2).

Politisi Partai Golkar ini mengatakan, semua orang bisa saja menilai bagaimana jalannya sidang Mahkamah Partai. Sidang yang terbuka disebut Andi malah baik, karena semua orang bisa melihat tanpa harus ada yang ditutupi.

Ia mengatakan, inilah yang menjadi alasannya untuk berpihak pada kebenaran. Andi menyebut, malah peradilan yang sembunyi dan tertutuplah yang malah patut dicurigai. "Itu munas-munas yang tertutup, harusnya malah dicurigai," tambah Andi.

Ia menilai, saat ini posisi Mahkamah Partai masih berpegang teguh dengan AD/ART dan UU Partai Politik. Ia malah mengembalikannya ke publik, untuk membandingkan apa yang terjadi di persidangan dengan apa yang ada di AD/ART.

"Ya bisa lah dinilai, maka kesaksian yang dibuat buat, mana pernyataan yang diarahkan, semua bisa menilai di persidangan," ujar senior Partai Golkar ini.

Sidang Mahkamah Partai yang berlangsung Rabu (25/2) ditunda hingga pekan depan. Rencananya, pekan depan agendanya adalah pembacaan putusan. Andi pun menilai masih membuka ruang seluas luasnya untuk kedua belah pihak mengajukan islah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement