Sabtu 28 Feb 2015 07:38 WIB
Kongres PAN

Karantina Jadi Strategi Menangkan Calon Ketum PAN

Pendukung calon ketua umum PAN Zulkifli Hasan, Jumat (27/2)
Foto: joko sadewo
Pendukung calon ketua umum PAN Zulkifli Hasan, Jumat (27/2)

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Persaingan menuju pucuk pimpinan Partai Amanat Nasional (PAN) di Kongres IV PAN di Bali, semakin seru. Salah satu strategi lama yang masih digunakan adalah gaya 'karantina'.

 
Dalam metode karantina ini, para calon atau tim suksesnya  mengoordinir para pemilik suara dan menempatkan mereka dalam satu tempat tertentu. Tujuannya agar suara  tidak direbut pesaingnya.
 
Strategi ini nampaknya digunakan tim pendukung Zulkifli Hasan. Pada Jumat (27/2) sekitar pukul 23.30 WITA di Bandara Ngurah Rai, Bali, terlihat sekitar 200-an kader PAN, dengan di koordinasi sejumlah orang terlihat secara berombongan keluar dari Bandara. Selain menggunakan kaos PAN, mereka terlihat menggunakan atribut yang isinya mendukung calon Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
 
Salah seorang koordinator rombongan tersebut, Rizaldi mengakui kalau mereka adalah pendukung Zulkifli Hasan. "Ya, kami pendukung Zulkifli Hasan," kata Rizaldi yang mengaku kader PAN dari Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut.
 
Ditambahkannya, jumlah kader PAN yang mendukung Zulkifli tidak kurang dari 400 pemilik Suara. "Rombongan sebelumnya sudah kita berangkatkan. Ini rombongan kedua," ungkapnya.
 
Dalam mengamankan suara, Rizaldi mengakui kalau para pendukung Zulkifli Hasan akan ditempatkan dalam hotel tertentu. "Tidak dalam satu hotel tapi beberapa hotel," jelas Rizaldi.
 
Begitu keluar dari Bandara Ngurah Rai pun, sejumlah bus sudah disiapkan. Dari pantauan Republika Online (ROL) terlihat bus-bus tersebut juga pasangi poster gambar Zulkifli Hasan lengkap dengan  bertuliskan 'Bali ZH'.
 
Langkah yang sama juga ditempuh kubu calon ketua umum PAN Hatta Rajasa. Selain berangkat bersama-sama dari Menado, Pekanbaru, mereka juga berangkat di tempatkan di hotel yang sama di salah satu hotel di Kuta Bali. Mereka sudah berkumpul di Bali sejak tiga hari yang lalu.
 
 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement