Sabtu 28 Feb 2015 17:37 WIB

Konflik Ahok-DPRD Pelajaran Baik Bagi Daerah

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ilham
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi bersama Gubernur Ahok.
Foto: Antara
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi bersama Gubernur Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo menilai perseteruan antara Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dengan DPRD dapat menjadi pelajaran yang baik bagi daerah-daerah lainnya. Konflik yang ada di DKI tidak bagus untuk ditiru oleh daerah lain.

"Memang ini menjadi pelajaran yang sangat baik untuk kita ke depan," kata Syahrul di Pangkalan TNI AU Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/2).

Hingga saat ini, gubernur DKI terus berseteru dengan DPRD. Bahkan, gubernur yang akrab disapa Ahok ini telah mengungkapkan dana siluman yang diselipkan oleh DPRD DKI Jakarta dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015.

Syahrul mengatakan, perseteruan di Jakarta tak akan mempengaruhi hubungan antara DPRD dengan gubernur di daerah Sulawesi Selatan. Sebab, hubungan gubernur dengan DPRD sudah harmonis.

Syahrul juga mengatakan, dana siluman seperti yang ditemukan oleh Ahok pada DPRD DKI tak terjadi di DPRD Sulawesi Selatan. "Kalau di Sulsel, kami sangat harmonis dengan DPRD-nya dan tidak ada siluman-siluman. Kita juga tidak membenarkan kalau ada hal seperti itu," jelas Syahrul.

Menurutnya, hubungan antara gubernur dan DPRD sangatlah penting untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Sehingga, jika antara DPRD dan gubernur berkonflik, maka hanya akan merugikan rakyat.

"Kalau semua menarik kepentingan dan merasa benar sendiri, kontraksi antara eksekutif dan legislatif itu justru tidak menguntungkan rakyat," kata dia.

Seperti diketahui, Ahok telah membeberkan adanya dana siluman sebesar RP 12,1 triliun dalam APBD 2015 oleh DPRD. Bahkan, menurutnya, praktik dana siluman ini telah terjadi sejak 2012. Ahok pun melaporkan dugaan ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar dapat ditelusuri lebih lanjut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement