REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Ketua Umum PPP hasil muktamar Surabaya, M Romahurmuziy, menyebutkan lima jenis manusia. Pertama, adalah manusia wajib yang artinya manusia yang jika hadir menggenapkan jika pergi mengganjilkan.
"Maksudnya adalah, tanpa kehadirannya, sebuah perhelatan tak akan berjalan," kata Romi, sapaan akrab Romahurmuziy saat memberikan sambutan pada musyawarah wilayah DPW PPP Sulawesi Selatan di Makassar, Sabtu (28/2) malam.
Yang kedua adalah manusia sunnah. Artinya, orang yang hadirnya memudahkan tapi jika pergi menyulitkan. Ketiga, manusia mubah yang berarti adanya sama dengan tidak adanya. Manusia seperti ini menurutnya tak memberikan manfaat tapi juga tak memberikan mudharat (keburukan).
Manusia jenis keempat menurut Romi, adalah manusia Makruh. Artinya, hadirnya merepotkan perginya memudahkan. Terakhir, manusia jenis kelima adalah manusia haram. Artinya, adanya mengacaukan tidak adanya memudahkan.
Romi berharap, kader-kader PPP minimal memiliki berjenis manusia kedua, yakni manusia sunnah. "Syukur-syukur bisa menjadi jenis manusia wajib. Jadi, paling tidak bisa bermanfaat," katanya.
Ia berpesan kepada kader-kader PPP, agar tak menjadi manusia jenis makruh maupun haram. Karena, keberadaan manusia seperti itu adalah sia-sia. "Ciri-ciri orang yang beriman seperti dalam Alquran adalah orang yang meninggalkan kesia-siaan. Karena kita beriman, kita jangan menjadi manusia yang sia-sia seperti jenis manusia makruh dan haram," katanya.