Ahad 01 Mar 2015 16:12 WIB
Kongres IV PAN

Pendukung Dua Calon Ketum PAN Sama Kuat

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Bayu Hermawan
 Calon ketua umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan (tengah).
Foto: Republika
Calon ketua umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Aksi saling lempar kursi di Kongres ke-IV Partai Amanat Nasional (PAN), menggambarkan ketatnya persaingan antar kedua kandidat ketua umum. Karena itu, panitia kongres diminta lebih lebih berhati-hati dalam mengarahkan pelaksanaan kongres.

"Ini kekuatannya fifty-fifty. Hampir sama kuatnya," kata Wakil Ketua DPW PAN Jawa Timur yang mewilayahi Dapil VII, Sumarsono kepada Republika, Ahad (1/3).

Sumarsono melanjutkan karena maing-masing kandidat, tim sukses dan pendukungnya menyadari adanya kekuatan yang seimbang, maka mereka mempersoalkan enam peserta yang jabatannya sebagai Plt ketua DPD.

"Mereka kan pemegang hak suara, hingga menjadi rebutan," ucapnya.

Dalam AD/ART PAN, bila ada ketua umum DPD berhalangan, maka harus ditunjuk pelaksana tugas (Plt) dan yang berhak mengeluarkan SK pengangkatan Plt adalah DPW setempat. Karena menginginkan enam daerah itu bisa direbut suaranya, maka masing-masing kubu menginginkan Plt yang sejalan dengan mereka.

Sementara itu secara terpisah, salah seorang pengurus DPW PAN Bali, Ali Gufron mengatakan, rebutan suara dalam kongres sah-sah saja. Tapi kalau di balik itu ada skenario membuat membuat kongres PAN deadlock, hal itu harus diwaspadai.

"Ini sudah jam begini belum ada tanda-tanda kegiatan sidang akan dilanjutkan," katanya.

Sumarsono menambahkan, kegiatan kongres PAN biasa dilangsungkan tiga hari. Tapi dalam kongres sebelumnya katanya, pada hari pertama materi utama bisa diselesaikan, sehingga acara berikutnya tinggal mengikuti saja.

"Tapi kalau yang terjadi dalam kongres kali ini, pembahasan tata tertib saja belum dimulai, LPJ belum dibacakan, apalagi mau sidang komisi. Semuanya kacau," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement