REPUBLIKA.CO.ID, BANDARA BEN GURION, ISRAEL -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut kunjungannya ke Washington, Amerika Serikat (AS), Ahad (1/3), merupakan tugas bersejarah. Sebab, kunjungan itu untuk menghentikan kesepakatan nuklir Iran.
"Saya berkunjung ke Washington untuk tugas penting dan bersejarah. Saya akan melakukan apa saja untuk menjamin masa depan serta keamanan negara dan rakyat Israel," kata Netanyahu di bandar udara Ben Gurion, dekat Tel Aviv, sebelum keberangkatannya ke Amerika Serikat, seperti dilansir AFP.
Kunjungan itu akan dilakukan 48 jam dan Netanyahu dijadwalkan ikut dalam sidang gabungan Kongres AS demi menggalang dukungan untuk menghentikan kesepakatan antarbangsa atas kegiatan nuklir Iran.
Lawatan itu mendapat kritik dari pemerintah AS.Netanyahu juga akan hadir dalam pertemuan tahunan kebijakan American Israel Public Affairs Committee (AIPAC), badan pendukung Israel, pada Senin sebelum menuju ke Capitol Hill, Selasa, dan setelah itu kembali ke negaranya.
Israel meyakini Iran dan negara Barat ingin mencapai kesepakatan mengurangi sanksi atas Tehran, tanpa kebijakan ketat untuk menghentikan pengembangan senjata nuklir.
Perjalanan Netanyahu berjarak empat minggu dari tenggat waktu pada tanggal 31 Maret untuk mencapai kesepakatan politik terkait nuklir Iran, dan para perunding siap untuk menjabarkan keputusan teknis akhir pada 30 Juni.
Pada 17 Maret 2015, Israel akan mengadakan pemilihan umum, di mana Netanyahu berharap dapat terpilih kembali untuk ketiga kalinya secara berturut-turut.