REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Netizen di media sosial Twitter dan Facebook menolak pernyataan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan tentang video games menjadi alasan pembegalan di sejumlah daerah.
Akun Twitter @vrizdewa, menyatakan pemerintah terlalu banyak mencari limpahan kesalahan atas peristiwa negatif yang banyak dilakukan remaja Indonesia. “Begal salahkan games, perkosaan salahkan film. Memang habitnya kita suka sekali mencari kambing hitam coba latihan Instrospeksi ya sekali-kali,” tulisnya.
Sedangkan akun @_zeffan justru menyamakan begal sepeda motor dengan begal uang negara. “Kata Pak Menteri Pendidikan, video game kekerasan picu aksi begal. Kalau begal uang negara itu dipicu video game kekerasan atau bukan ya?” ujar akun tersebut.
Di media sosial Facebook, akun Olivergie Dantgie mengatakan, pemerintah tidak bisa serta merta menyalahkan video games dalam aksi begal. Solusi terbaik adalah memberikan perhatian lebih ke anak-anak Indonesia. “Please jangan salahin game sama anime, tapi perhatiin lingkungan sekitar sama kasih mereka perhatian. Kalo bisa sih itu sinetron2 di tv hapusin!” tulisnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan, video game kekerasan berpengaruh kepada anak-anak dan remaja. Mereka seringkali tidak bisa membedakan mana kekerasan yang virtual dengan kekerasan yang nyata.