Selasa 03 Mar 2015 14:34 WIB

Pensiunan Jenderal Kembali Pimpin Militer Libya

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Angga Indrawan
Tentara Libya (Ilustrasi)
Tentara Libya (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Pensiunan tentara militer Libya kembali dipilih sebagai panglima militer. Dilansir dari The Guardian, Selasa (3/3), Ketua Parlemen, Aquila Salah mengatakan telah memilih Mayjen Khalifa Berlgacem Haftar sebagai komandan militer dengan pangkat letnan jenderal.

Pekan lalu legislatif resmi Libya membuat jabatan kepala militer dibawah undang-undang baru yang telah disahkan. Haftar secara resmi menjadi panglima militer sesuai dengan hukum yang berlaku. Haftar juga resmi menjabat sebagai kepala Tentara Nasional Libya.

Juru Bicara Kolonel Ahmed al Mesmari mengatakan Haftar dilantik Selasa (3/3). Pengangkatan Haftar diduga dapat menggagalkan utusan PBB Bernardio Leon utuk kembali menyelenggarakan dialog politik Libya.

Mei 2014 lalu Haftar pernah memimpin serangan terhadap ekstrimis di timur Libya. Namun Pemerintah menuduh Haftar mencoba melakukan kudeta.

Setelah ekstrimis menguasai Tripoli dan pemilihan umum mengalami sengketa, Pemerintah yang diakui internasional mulai bersekutu dengan Haftar. Februari lalu pemerintah resmi meminta dia dan 129 perwira yang telah pensiun kembali aktif.

Pemerintah khawatir Libya menjadi tak aman sejak penggulingan Gadafi. Selain itu mereka juga mengantisipasi kelompok ISIS yang berencana mendirikan benteng di Libya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement