Selasa 03 Mar 2015 17:57 WIB

Kopaja dan Metromini akan Diperbesar

Rep: c72/ Red: Dwi Murdaningsih
metromini di Jakarta.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
metromini di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merubah ukuran armada Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) dan Metromini. Pasalnya, saat ini armada yang yang adalah armada bus berukuran sedang. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan saat ini pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mengganti ukuran armada Kopaja dan Metromini menjadi armada bus yang lebih besar. 

“Ukuranya akan sama dengan armada Bus Transjakarta,” ucapnya saat ditemudi di Kantor Gubernur DKI Jakarta, Selasa (3/3).

Hal ini perlu dilakukan agar armada yang tersedia dapat mengakomodasi tingginya jumlah penumpang transportasi umum di DKI Jakarta. Rencana ini seiring dengan program Pemprov DKI Jakarta untuk lebih meng-optimalkan pelayana kepada masyarakat DKI terutama dalam hal transportasi publik.

“Armadanya juga harus bagus dan diproduksi di Indonesia dengan kandungan lokal yang optimal,” katanya. Ia mengatakan salah satu pabrikan yang memenuhi persyaratan itu dan memiliki harga yang cukup kompetitif adalah Hino.

Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo mengatakan siap untuk mengakomodasi rencana Pemprov DKI Jakarta tersebut. “Kami siap untuk menyediakan armada untuk Transjakarta, Metromini dan Kopaja,” ucap Santiko.

Bahkan Hino juga telah mempersiapkan armada bus yang telah berbahan bakar compressed natural gas (CNG). “Kami memiliki produk handal, ramah lingkungan,” katanya. Ia juga mengatakan Hino memproduksi seluruh armadanya di Indonesia dengan kandungan lokal hingga enam puluh persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement