Rabu 04 Mar 2015 17:55 WIB

Santri Buru Buku Sirah Nabawiyah

Rep: irwan kelana/ Red: Damanhuri Zuhri
sejumlah pengunjung ibf 2015 tengah menyaksikan buku-buku di stan Pustaka Imam Syafiie
Foto: foto: damanhuri zuhri/republika
sejumlah pengunjung ibf 2015 tengah menyaksikan buku-buku di stan Pustaka Imam Syafiie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari semua itu, kata dia, yang paling laris adalah Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyunnah Al Mubaraktir. “Selain itu, Enskilopedi Aliran dan Madzhab Di

Dunia Islam yang ditulis Tim Riset Majelis Tinggi Urusan Islam Mesir, dan Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia karya Prof Dr Raghib As-Sirjani,” tutur Robi’ul Huda.

Marketing Pustaka Imam Syafii, Taufiq  mengatakan Penerbit Pustaka Imam Syafii lebih banyak menerbitkan buku-buku klasik. “Buku-buku klasik yang kami terbitkan  diburu pembeli.

''Yang paling laris adalah Tafsir Ibnu Katsir, Syarah Riyadhus Shalihin, Ad-Daa’ wa Ad-Dawaa’, dan Kitab Al-Adzkar, Kisah Shahih Para Nabi, Fathul Bari, serta buku Ensiklopedi Adab Shalat,” ungkapnya.

Petugas stan Pustaka I’tishom Husni mengatakan Penerbit I’tishom lebih banyak menerbitkan buku-buku haraki dan klasik. “Permintaan sangat bagus, terutama dari kalangan komunitas dakwah, kader, dan santri,” kata Husni.

Husni menyebutkan, buku-buku terbitan I’tishom yang paling laris adalah Syarah Terjemah Riyadhus Shalihin, 60 Sirah Sahabat, 35 Sirah Shahabiyah, Fiqh Dakwah, Fiqih Sunnah, Al-Wafi, Risalah Dakwah, dan Al-Ma’tsurat.

Penerbit Robbani Press juga banyak menerbitkan buku-buku haraki, di samping buku-buku klasik. “Kami banyak menerjemahkan dan menerbitkan buku-buku haraki, terutama yang ditulis para ulama dan tokoh pergerakan dari Ikhwanul Muslimin yang didirikan Hasan Al-Banna,” kata Chief Editor Robbani Press, Nasihin kepada Republika.

Masihin menjelaskan, para pengunjung stan Robbani Press umumnya mencari dan membeli buku-buku haraki tersebut.

“Yang paling laris adalah Sirah Nabawiyah, Manhaj Haraki, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, Fiqih Politik Hasan Al-Banna, dan Fiqih Negara,” kata Nasihin. Ia menambahkan, para pembeli buku-buku haraki tersebut adalah para santri,

kader pergerakan dan komunitas dakwah. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement