Kamis 05 Mar 2015 17:40 WIB
Begal Tewas Dibakar Massa

Harapan Orang Tua Pembegal yang Tewas Dibakar

Rep: C20/ Red: Karta Raharja Ucu
Polisi menunjukan tiga tersangka pelaku begal motor IS (18), D (18), dan ADP (18) berikut barang bukti yang berhasil ditangkap di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Minggu (1/2).  (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Polisi menunjukan tiga tersangka pelaku begal motor IS (18), D (18), dan ADP (18) berikut barang bukti yang berhasil ditangkap di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Minggu (1/2). (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kesehariannya, Hendriansyah (22 tahun), pembegal yang tewas dibakar massa di Pondok Aren, Tangerang Selatan, dikenal sebagai pribadi yang pendiam.

Sutina (55), ibu Hendriansyah mengatakan, sebelum pergi dari rumah, putra ketiganya adalah anak yang rajin dan pekerja keras. Hendriansyah, kata Sutina, bekerja serabutan, mulai dari mengangkut air galon hingga menyablon kaos untuk menambah penghasilan keluarga.

"Dia (Hendriansyah) juga sehari-hari kerja sebagai 'polisi cepek' di Jalan Raya Ciledug di dekat Perumahan Puri Beta, Larangan. Orangnya juga tidak mau mempersulit masalah," kata Sutina saat disambangi ROL di rumahnya, Kamis (5/3).

Namun, semenjak jarang pulang dua tahun lalu, Sutina tidak tahu lagi keadaan Hendriansyah. Saat Idul Fitri tahun lalu pun, kata Sutina, Hendriansyah tidak pulang.

"Dia pendiam, tapi sangat rajin dan kerja keras. Semenjak tidak pulang saja saya tidak tau lagi kabarnya, pas kami kumpul foto bersama saat Lebaran dia juga tidak ikut," imbuh Sutina.

Sesekalinya mengetahui keadaan Hendriansyah, Sutina melihatnya sudah tidak bernyawa. Hendriansyah yang melakukan aksi kejahatan begal tertangkap warga dan dibakar di Pondok Aren.

Sutina yang mengetahui kabar tersebut segera ke rumah sakit untuk memastikan apakah benar anaknya yang dibakar. Ia pun memastikan jenazah pembegal yang tewas dibakar massa itu adalah anaknya, setelah melihat tato bunga mawar di lengan kanan, dan tato naga di punggung.

Sutina juga mengenali dari sisa baju yang tidak terbakar. Ia mengatakan baju yang dipakai Hendriansyah sama seperti baju yang dipakai saat ketemu nenek dan pamannya.

Kini, Hendriansyah telah dimakamkan oleh keluarga di Taman Pemakaman Umum (TPU) Wakaf Kampung Asem, Kecamatan Larangan. Sutina hanya berharap keluarga korban atas aksi kejahatan yang dilakukan oleh anaknya dapat memaafkan Hendriansyah. Ia juga berharap tidak ada kejadian yang serupa menimpa korban lainnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement