REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Kementerian Agama mulai menyelesaikan proses penandatanganan kontrak pemondokan haji tahun 2015.
“Tim kita sudah ke sana (Arab Saudi),” ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Sabtu (7/3).
Hal ini dilakukan karena DPR sudah memberikan persetujuan terhadap Kemenag. Ia menegaskan DPR sudah menyepakati Kemenag dalam pemberian uang muka pada para pemilik hotel dan pemondokan di Arab Saudi.
Menurut Lukman, penekenan kontrak pemondokan ini dilakukan Kemenag karena mereka ingin lebih awal melakukannya. Kemenag ingin kontrak-kontrak dengan pemilik hotel di Mekkah maupun Madinah bisa berjalan lebih awal.
Lukman berharap dengan adanya kerjasama dengan pemilik hotel itu diharapkan memiliki jangka yang panjang. “Tidak hanya setahun tapi tiga atau lima tahun ke depan,” terangnya.
Sehingga, hal ini bisa memudahkanpara jamaah haji untuk mendapatkan pemondokan yang layak.
Sebelumnya, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Abdul Djamil menjelaskan, adanya renovasi untuk perluasan masjid Nabawi membuat jumlah hotel di kawasan Markaziyah mengalami penurunan.
Pada akhir tahun lalu, sudah 50 hotel yang dihancurkan. Rencananya, dalam waktu dekat ada 26 hotel yang akan dihancurkan di wilayah Syarkiah.
Ini artinya, jumlah jamaah yang akan menginap di kawasan Markaziyah mengalami penurunan kapasitas. Untuk itu, pada tahun ini untuk pemilihan lokasi pemondokan menggunakan parameter jarak dengan Masjid Nabawi maksimal 1.500 meter.