REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono menargetkan lelang proyek dengan total dana Rp 118 Triliun dapat rampung sesuai target yang ditetapkan Presiden yakni Maret 2015. Percepatan pun dilakukan, mengingat progres lelang paket pekerjaan terhitung Oktober 2014 hingga 3 Maret 2015 baru mencapai 59,83 persen atau 6.340 paket pekerjaan dari jumlah total paket kontraktual sebanyak 10.596 paket.
Karenanya, sejumlah persiapan dilakukan, diiringi monitoring agar semua paket pekerjaan di lingkungan kementerian yang ia pimpin dapat selesai seratus persen hingga penandatanganan kontraktual. "Kita lakukan rapat kerja dari seluruh dinas pekerjaan umum di seluruh propinsi, kita siapkan dokumen tender dan tanah," kata dia, Jumat (6/3).
Basuki menegaskan, hambatan-hambatan dalam perampungan lelang proyek beragam. Namun diharapkannya, proses lelang dan pelaksanaan pekerjaan yang sudah kontraktual dapat terus berlanjut. Sebab menurutnya, reorganisasi di Kemen PU-Pera tidak menghalangi proyek yang sudah ditetapkan karena masalah administratif.
Kepala Pusat Pembinaan Sumber Daya Investasi Ditjen Pembina Konstruksi Kementerian PUPR Dudi Suryobintoro menjelaskan, Kemen PU-Pera tengah mengejar perampungan sisa paket pekerjaan yang belum terlelang hingga tanda tangan kontraktual. "Paket pekerjaan yang sudah dinyatakan kontraktual nilainya lebih dari Rp 85 Triliun, sedangkan yang multi years kontrak ada lebih dari Rp 9 Triliun," kata dia.
Diuraikannya, progres lelang untuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air baru sebanyak 2.694 paket dari 3.782, Ditjen Bina Marga baru 2.204 dari 2.727 paket pekerjaan, sementara untuk Ditjen Cipta Karya, banyak yang sudah masuk di anggaran namun belum dimulai proses lelangnya yakni baru 1.355 dari 3.943 paket pekerjaan.
Terkait penggabungan paket, ia menjelaskan, terdapat 2.184 paket pekerjaan dengan total investasi lebih dari Rp 33,6 Triliun untuk paket pekerjaan yang nilainya antara Rp 5-50 Miliar. Sementara, untuk paket dengan nilai di bawah Rp 100 Miliar ada sejumlah 157 paket dan untuk paket dengan nilai lebih dari Rp 100 miliar, tercatat sebanyak 19 paket. Maka, ia berharap para kontraktor kecil dan menengah dapat mulai bergeser untuk masuk dalam grouping paket pekerjaan dengan pagu anggaran lebih dari Rp 5 Miliar dan seterusnya.