REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mendorong tumbuhnya kembali semangat kolektivitas yang menyatukan kaum perempuan dalam gagasan yang sama sehingga dapat menjadi kekuatan perubahan.
"Semangat inilah yang saya harapkan muncul kembali, sekaligus sebagai antitesa atas menguatnya orientasi individual dalam seluruh bidang kehidupan yang semakin pragmatis," katanya pada pidato kebudayaan "Tahun Penentuan Bagi Perempuan Indonesia" memperingati Hari Perempuan Internasional di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Ahad (8/3).
Hadir pada peringatan tersebut antara lain, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa, serta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya.
Menurut Megawati, semangat, dan landasan perjuangan kaum perempuan Indonesia menempatkan pentingnya azas kolektivitas. Bahkan, kekuatan kolektivitas tersebut akan hadir sebagai kekuatan perubahan perubahan sehingga kaum perempuan menjadi sumber kebudayaan bagi negara Indonesia yang lebih baik.
"Semangat inilah yang saya harapkan muncul kembali sekaligus menjadi antitesa atas menguatnya orientasi individual," katanya.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan ini menegaskan bahwa semangat kepeloporan kaum perempuan ini sangat penting untuk mewujudkan tujuan negara. "Bagaimana Indonesia bisa mencapai masyarakat adil dan makmur jika dalam kehidupan sehari-hari, kaum perempuan semakin terpinggirkan," katanya.