REPUBLIKA.CO.ID, BAGDHAD -- Sekjen PBB, Ban Ki-moon menyeru masyarakat dunia, untuk menghentikan perusakan situs purbakala di Irak oleh ISIS. Ban Ki-moon menyebut perusakan terhadap benda-benda yang tak ternilai harganya itu, dapat digolongkan sebagai 'kejahatan perang'.
Komentar Ban disampaikan beberapa jam setelah Menteri Pariwisata dan Purbakala Irak meminta koalisi pimpinan Amerika Serikat melakukan serangan udara. Serangan udara itu diharapkan melindungi situs-situs tersebut. "Kami memerlukan dukungan udara," kata menteri, seperti disadur dari AFP.
Ulah ISIS yang meluluhlantakkan Nimrud, kota kuno Assyria serta meremukkan artefak-artefak di Museum Mosul, disebut menyakiti masyarakat dunia. Anggota ISIS saat ini diyakini sedang bergerak untuk menghancurkan Benteng Hatra, situs situs yang diperkirakan berumur 2.000 tahun dan ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO.
"Sekretaris Jenderal mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan terorisme seperti ini dan menghapuskan perdagangan gelap artefak budaya," demikian juru bicara Ban mengutip perkataannya.
"Merusak warisan budaya secara sengaja bisa digolongkan sebagai kejahatan perang."
Ia menekankan ISIS harus ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Ban juga menegaskan kembali seruan Menteri Pariwisata dan Purbakala Irak, Adel Fahad al-Shershab Ahad pagi. "Kami memerlukan dukungan udara," kata Shershab.
Ketika ditegaskan kembali apakah dia meminta serangan koalisi ke situs-situs yang dilindungi. "Apa yang saya inginkan dari masyarakat internasional adalah melakukan serangan udara melawan terorisme dimanapun berada."