Senin 09 Mar 2015 17:40 WIB

JK Ragu 16 WNI yang Hilang Gabung ISIS

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
  Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla (kanan) sebelum rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/3).   (Antara/Andika Wahyu)
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla (kanan) sebelum rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/3). (Antara/Andika Wahyu)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 16 WNI yang dilaporkan hilang di Istanbul, Turki, diduga telah bergabung dengan kelompok teroris ISIS atau Negara Islam Irak Suriah. Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku tak yakin ke-16 WNI tersebut bergabung dengan ISIS.

"Saya ga terlalu yakin mereka betul-betul masuk ISIS.... Saya ga yakin dia ke sana," kata JK di kantor Wapres, Jakarta, Senin (9/3).

Menurutnya, warga yang akan berjihad dan bergabung dengan kelompok teroris tak akan membawa serta keluarganya yang masih balita.

"Ya tentu mencarinya, itu kalau saya lihat sekeluarga dengan anak kecil gimana masuk ISIS di daerah konflik begitu. Kalau mau jihad tidak bawa anak kecil, apa, istri," kata JK.

Pemerintah pun, kata JK, akan tetap berupaya untuk mencari informasi keberadaan para WNI tersebut.

Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman mengatakan, ke-16 WNI berangkat ke Turki bersama biro perjalanan namun hingga waktu yang telah ditentukan belum juga kembali ke Indonesia.

Marciano menduga perjalanan wisata menjadi modus baru yang digunakan dalam menjaring orang untuk bergabung dengan kelompok-kelompok radikal seperti ISIS. Menurutnya, hal serupa juga pernah terjadi pada sejumlah TKI yang tak kembali usai melakukan ibadah umroh.

Lebih lanjut, Marciano menambahkan, pemerintah juga masih mendalami keterlibatan biro perjalanan wisata yang membawa 16 WNI ke Turki. Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno menyebutkan hingga saat ini terdapat 514 WNI yang bergabung dengan ISIS. Pemerintah pun kini masih menelusuri keberadaan mereka.

Ke-16 WNI tersebut berangkat dengan membawa serta tiga bayi dan lima anak-anak. Mereka berangkat bersama rombongan travel dari Jakarta dan tiba di Bandara Ataturk pada 24 Februari 2015.

Beberapa saat setelah mendarat, mereka memisahkan diri dengan alasan acara keluarga. Sejak itulah ke-16 WNI itu tak diketahui keberadaannya. KJRI Istanbul telah melaporkan peristiwa ini ke Kementrian Luar Negeri dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Berikut nama-nama para WNI:

1. Utsman Mustofa Madhamy

2. Sakinah Syawie Muhammad Tafsir

3. Tsabitah Utsman Mahdany

4. Salim Muhamad Attami

5. Fauzi Umar Salim

6. Hafid Umar Babher

7. Khurayah Kholid,

8. Khamsah Hafid,

9. Usman Hafid

10. Atikah Hafid

11. Usman Ari

12. Ulin Isturi

13. Khumairah Afra

14. Uraina Afra

15. Aura Kordova

16. Dayan Akhtar

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement