REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Tuty Alawiyah (72) menilai, perempuan dan laki laki memiliki tugas sama dan tidak dibedakan dalam urusan berdakwah.
“Nah kita kita ini diminta oleh Allah, berdakwahlah kamu mengajak orang kepada kebaikan. Jadi laki laki dan perempuan sebagai manusia, berdakwah menjadi tugas kita. Jadilah kamu ummat yang mengajak kepada kebaikan,” kata perempuan yang juga pernah menjadi anggota MPR ini, Senin (9/3).
Menurutnya tidak bisa bagi perempuan untuk tidak berdakwah. Tuty berharap, dai’ah (sebutan bagi pendakwah perempuan) di Indonesia akan terus bertambah dengan berjalannya waktu. Selain itu ia juga menegaskan bahwa berdakwah bukan hanya ngomong atau ceramah saja.
“Perempuan pakai jilbab saja dakwah. Dia bisa jaga dirinya, bisa kasih liat lingkungannya, dan mudah mudahan dia mendapatkan sesuatu yang bisa menjadi teladan. Jadi dakwah itu sangat luas, lebih daripada apa yang kita kira pada fokus tertentu saja,” ungkapnya.
Ia mencontohkan, jika ada uang 100 ribu, gunakan hanya 33 ribu untuk diri sendiri. Dipakai untuk menjaga otak agar maju supaya jadi orang berilmu dan beragama. Sisanya dimanfaatkan, sepertiga buat kita, sepertiga buat keluarga, sisanya untuk orang lain.