Selasa 10 Mar 2015 11:14 WIB

Perkembangan Industri Film Dinilai Lambat

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Satya Festiani
Perfilman Indonesia
Perfilman Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar mengatakan,  produksi perfilman nasional cenderung mengalami kemunduran, baik dari segi bisnis maupun kualitas.

Ia berharap ke depan para pebisnis perfilman dapat menyajikan hasil karya yang dapat memberikan pembejalaran positif bagi masyarakat luas. "Saya sendiri merasa kurang puas karena perkembangan industri perfilman yang lambat dan belum ada film spektakuler," katanya, Selasa, (10/3).

Dulu, ujar dia, ada film Cut Nyak Dien yang spektakuler. Seharusnya jangan hanya ada film  horor saja, harus ada edukasi yang terus menerus dikembangkan secara positif kepada masyarakat.

Menurutnya, salah satu upaya menumbuhkan kembali gairah perfilman adalah penayangan film hingga tingkat desa. Selain itu penayangan film di tingkat desa juga akan menyerap tenaga kerja yang secara otomatis akan menaikkan ekonomi masyarakat desa.

"Selain menyajikan hiburan bagi masyarakat desa, juga bisa menaikkan pendapatan bagi warga desa setempat. Saya kira positif juga kalau film dikembangkan di desa, di sisi lain juga bisa membantu sosialisasi program pemerintah," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement