REPUBLIKA.CO.ID, PARIS –- Striker Paris Saint-Germain (PSG), Edinson Cavani, menyampaikan kerinduannya untuk bisa kembali membela Napoli. Namun kerinduan itu tak akan pernah bisa terwujud jika Aurelio De Laurentiis masih menjabat sebagai presiden Napoli.
“Saya ingin ke Napoli. Tapi, tidak bersama Aurelio De Lurentiis,” ujar pemain tim nasional Uruguay ini pada Football Italia.
Pemain 28 tahun ini selalu membahas keputusannya meninggalkan Napoli 2013 dan membuat ruang untuk Gonzalo Higuain singgah di klub yang dicintainya itu. Saat masih bermain di Napoli, Cavani mengaku memiliki masa-masa bermain yang indah selalu didapatkannya.
“Saya akan selalu berterima kasih kepada tim. Karena telah memberikan ruang bermain di Napoli selama tiga tahun,” kata pemain dengan nama lengkap Edinson Robert Cavani Gomez.
Bagi Cavani, Napoli selalu memberikan segalanya. Mulai dari pengenalan nama, memperbaiki cara bermain, dan ketenaran. Apalagi saat media memberitakan kemenangan Napoli. Berita itu membuat dirinya seakan-akan berada di Partenopei.
Tidak sekedar mengenang masa bermain di Partenopei. Saking rindunya, Cavani selalu membicarakan masa lalunya di Napoli dengan keluarga. Ia yakin suatu hari setelah Aurelio De Lurentiis pergi dari Napoli ia akan segera kembali membela klub dengan baju biru langit.
“Saya akan kembali suatu hari nanti, setelah Laurentiis pergi dari Napoli,” tegas Cavani
Hubungan Cavani dengan De Laurentiis rusak setelah negosiasi kontrak. Saat itu, Cavani merasa tersinggung dengan ucapan De Laurentiis. Namun, Cavani lebih memilih bersikap diam dan tidak mau membahas masalah dengan De Laurentiis. Cavani menyadari politik dalam sepak bola bisa merusak segalanya. Termasuk nilai-nilai kemanusiaan jika pemain telah mencintai klubnya.
“Dalam sepak bola politik bisa rusak segalanya. Termasuk menghilangkan nilai-nilai kemanusian dan olahraga,” lanjut Cavani