REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang Girgijantoro menyatakan panas bumi di daerah itu berpotensi menghasilkan listrik 225 mega watt.
"Potensi panas bumi kita berada di kawasan Gunung Karang, dan kalau dapat dikelola perkiraan energi listrik yang dihasilkan bisa mencapai 225 mega watt (MW)," katanya di Pandeglang, Banten, Selasa (10/3).
Ia menyatakan, potensi panas bumi saat ini sedang dilakukan penelitian (eksplorasi) oleh PT Sintesa Banten Geothermal (SBG). "PT SBG ditetapkan sebagai pemenang tender eksplorasi dan pengelolaan panas bumi yang dilaksanakan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten," katanya.
Menurut dia, potensi panas bumi yang terkandung di bawah Gunung Karang tersebut belum diketahui, namun diperkirakan cukup besar. "Memang baru perkiraan, nanti kita hasil dari penelitian yang dilakukan perusahaan itu," katanya.
Girgijantoro juga menyatakan, dari hasil analisis pemodelan gaya berat daerah penelitian, kata dia, didapatkan suatu gambaran tentang keberadaan beberapa struktur terban dan terobosan batuan intrusi yang diperkirakan berfungsi sebagai cebakan dari potensi geotermal.
Batuan intrusi muda di bawah Gunung Karang diinterpretasikan sumber panas, sementara batuan sedimen tersier kemungkinan berfungsi sebagai reservoir.
Kemungkinan potensi geotermal juga diindikasikan oleh keberadaan beberapa mata air panas yang tersingkap di daerah penelitian.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang, kata dia, mendukung eksplorasi potensi panas bumi tersebut, dan berharap bisa segera dilanjutkan pada kegiatan eksplotasi.
"Mudah-mudahan kegiatan ekplorasi ini berjalan lancar, dan pihak investor langsung melakukan ekploitasi serta pembangunan pembangkit listriknya," katanya.
Ia berharap, setelah pembangkit listrik panas bumi tersebut dibangun dapat mencukupi kebutuhan listrik bagi warga setempat, dan nasional secara umum.