Rabu 11 Mar 2015 17:17 WIB

BMT Juga Perlu Penjaminan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Layanan di BMT, ilustrasi
Layanan di BMT, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Meski tergolong lembaga keuangan mikro (LKM), Baitul Maal wa Tamwil (BMT) jug membutuhkan pemjaminan, baik penjaminan pembiayaan, simpanan maupun asuransi jiwa.

Ketua I Perhimpunan BMT (PBMT) Asep Sudrajat mengungkapkan, penggunaan asuransi mikro oleh BMT hampir tidak ada yang berkelanjutan. Sempat ada produk asuransi mikro dari Takaful, Bringinlife Syariah, dan Takmin, tapi tidak semua BMT bertahan menggunakan produk-produk itu.

Asuransi mikro syariah Si Bijak dan Si Abang dari konsorsium asuransi syariah, Asep mengaku itu terbilang baru. PBMT membentuk unit Taawun yang menanggung jiwa dan tempat usaha anggota.

"Taawun sejauh ini pun cukup efektif untuk BMT karena tanggungan risiko dua, premi murah 0,25 permil," kata Asep, Senin (9/3).

Jadi, untuk uang pertanggungan Rp1 juta, preminya Rp25 ribu per tahun dengan klaim maksimal Rp25 juta baik untuk jiwa dan usaha. Sistem pencairan klaim pun relatif mudah karena pencairan klaim dilakukan BMT setempat, PBMT akan mengganti dana klaim yang dikucurkan BMT.

Untuk produk asuransi, semakin tua nasabah risiko dan premi makin tinggi, ada pula nasabah usia tua tidak ditanggung. Di PBMT, usia bukan ukuran.

Asep membenarkan usia tidak masalah selama masih berstatus anggota anggota BMT. Hanya saja, uang pertanggungan maksimal Rp25 juta, di atas itu PBMT belum bisa menanggung.

Untuk perusahaan penjaminan pembiayaan, seperti Jamkrindo, diakui Asep sudah mulai berkerja sama dengan BMT-BMT.

Tapi Asep menilai masih ada ketimpangan. Jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan hanya menanggung usaha penyimpanan dan pembiayaan besar seperti bank, belum untuk koperasi dan LKM.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement