REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ruang Publik di Kabupaten Sleman kekurangan tong sampah. Adapun ruang terbuka yang dimaksud adalah Lapangan Denggung, taman, dan jalan-jalan kabupaten seperti jalan Afandi dan Jalan Kaliurang.
Warga Cibuan Kecamatan Mlati, Wiyani (45) pun mengumpulkan sampahnya sendiri saat berjualan di Lapangan Denggung. Sampah tersebut disimpan di bawah meja tempat ia menjajakan barang jualannya. Kemudian di buang ke tong sampah yang hanya ada di sudut selatan lapangan.
Saimun (42), yang merupakan penjual mie ayam di tempat yang sama, mengatakan hal serupa. "Iya ini dikumpulkan. Nanti kita buang di tong sampah. Bisa yang di dekat sini atau di dekat pasar," tuturnya.
Selama ia berjualan, kondisi tong sampah di tempat berkumpul tersebut memang seperti itu. Saimun mengatakan, dirinya sudah berjualan sejak 2009.
Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Badan Lingkunga Hidup, Kabupaten Sleman, Indra Darmawan mengakui hal tersebut. "Iya memang di Lapangan Denggung masih kurang. Rencana akan kita tambah lagi," tutur Indra.
Menurutnya pengadaan tong sampah terkendala oleh sikap tidak bertanggungjawab dari oknum-oknum tertentu. Sekarang, di Denggung sendiri hanya ada tiga tong sampah di sebelah selatan dan di dekat pasar, sebelah utara. Itu pun berada di sudut lapangan yang tidak strategis.
Banyak kotak sampah kecil yang sudah tersedia hilang. Bahkan dalam waktu sangat cepat. "Satu minggu juga sudah hilang," kata Indra.