Kamis 12 Mar 2015 09:37 WIB

Bolo Hauz, Masjid Berkolam dengan 40 Pilar (1)

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indah Wulandari
Masjid Bolo Hauz
Foto: sarasist.org
Masjid Bolo Hauz

REPUBLIKA.CO.ID, BUKHARA -- Sebagai kota penting dalam perjalanan sejarah Islam, Bukhara menyimpan situs bangunan bersejarah di setiap sudutnya.

Salah satu keunikan Bukhara adalah model arsitektur masjidnya yang khas dengan kubah dan porselennya. Namun dari banyak jenis masjid di Bukhara dengan ciri khas tersebut, terdapat satu masjid di Bukhara yang tidak memiliki ciri khas seperti masjid lainnya di Asia Tengah.

Masjid Bolo Hauz merupakan salah satu masjid di Bukhara, Uzbekistan, yang memiliki keunikan karena memiliki pilar atau tiang-tiang kayu tinggi.

Penggunaan pilar-pilar inilah yang juga banyak masyarakat mengenal nama masjid ini sebagai masjid empat puluh pilar. Sedangkan nama Masjid Bolo Hauz itu atau sebagian dialek juga mengenal dengan Bala Hauz, artinya masjid berkolam.

Masjid ini memiliki kolam berbentuk oktagonal atau bersegi delapan, yang terletak pada halaman depan masjid. Bolo Hauz dibangun pada 1712 oleh Abu'l Fayud Khan (1711-1747), yang diperuntukkan bagi Bibi Khanum, ibu dari Dinasti Astarkhanid.

Dinasti ini merupakan bagian dari Khanate Bukhara yang menguasai Transoxiana dan Khurasan, kini Asia Tengah antara 1599 dan 1753. Masjid ini awalnya didirikan sebagai bagian dari masjid di lingkungan kerajaan yang berada di kawasan alun-alun Registan Bukhara.

Ini menjadikan Masjid Bolo Hauz satu-satunya situs sejarah yang telah dirawat cukup baik di lingkungan ini. Kawasan alun-alun Registan Bukhara, layaknya alun-alun Registan di kota Samarkand.

Di alun-alun Registan Samarkand terkenal dengan pusat situs sejarah Islam penting, seperti madrasah Ulugh Beg era Timurid (abad ke 14-15) hingga makam para penguasa Dinasti Shaybanid (abad ke 16).

Sedangkan di lingkungan Registan Bukhara, Masjid Bolo Hauz merupakan bagian penting dari situs bersejarah Islam di kota ini hingga abad ke-19. Di kawasan masjid ini dikelilingi oleh dua masjid lain, dan di sekitarnya terdapat tempat tinggal para komandan tentara kerajaan.

Di lingkungan ini juga terdapat gudang senjata, tempat pembuatan senjata dan Khanqah atau dikenal dengan tempat berkumpulnya para sufi.

Dalam perkembangannya beberapa ikon bagian masjid ini telah ditambahkan oleh penguasa setelah era Dinasti Astarkhanid. Di antaranya penambahan dekorasi fasad/eksterior pada bagian timur masjid oleh penguasa Dinasti Manghit terakhir Sayyid Alim Khan pada tahun 1914.

Pada tahun 1917, seorang seniman terkenal lokal Shirin Muradov menambahkan dengan membangun sebuah menara kecil di halaman depan, terpisah dari bangunan masjid.

Bagian eksterior bangunan di balkon koridor tingkat dua pun ditambahkan pada awal abad ke 19. Dengan penyempurnaan tersebut, kini Masjid Bolo Hauz dikenal menjadi sebuah karya seni dekoratif nasional Uzbek.

Masjid ini terdiri dari sebuah teras yang menghadap ke timur, di ruang utama masjid terdapat ceruk seperempat kubah di setiap sudut atas ruang shalat. Sebuah ceruk setengah kubah di bagian depan menghadap kiblat, serta sebuah mihrab.

Jendela dengan ceruk bertingkat juga terdapat di bagian halaman depan sebagai ruang masuknya cahaya ke ruang utama masjid. Motif-motif geometris dan stalaktit atau sarang lebah menjadi dekorasi dari pintu masuk dan langit-langit masjid ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement