REPUBLIKA.CO.ID,BATAM--Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasional Demokrat Provinsi Kepulauan Riau menolak mahar Rp 1 miliar yang diberikan seseorang yang mengajukan diri sebagai calon gubernur dari partai itu.
"Kami menolak mahar Rp1 miliar yang sudah disiapkan dia," kata Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Kepri Susilawati di Batam, Kamis.
Tanpa bersedia merinci, nama calon gubernur yang dimaksud, ia menegaskan Partai Nasdem memang terbuka untuk setiap calon gubernur yang ingin diusung, namun tidak ada mahar.
"Kami tidak ada mahar sama sekali," kata dia.
Hingga penutupan pendaftaran calon gubernur, katanya, Partai Nasdem menerima tiga berkas pendaftaran calon gubernur yaitu Riky Syolihin, Huzrin Hood dan Soerya Respationo.
Riky Syolihin dan Huzrin Hood tidak terdaftar dalam partai apa pun, sedangkan Soerya Respationo tercatat sebagai Ketua PDIP Kepri.
Koordinator Wilayah DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan setelah menerima pendaftaran para calon gubernur, Tim Lima akan mengadakan rapat pleno, pada hari ini juga, Kamis (12/3).
Hasil rapat pleno kemudian diserahkan ke DPP pada 15 Maret 2015. Lalu, partai akan melakukan survey kepopuleran para calon.
Ia menyatakan Partai Nasdem terbuka untuk putra putri terbaik Indonesia, baik kader partai maupun dari luar partai.
Khusus untuk Pilkada Kepri, ia mengatakan Partai Nasdem tidak akan mengajukan kader partai sebagai calon gubernur.
"Nasdem tidak berfikir sempit. Kami sadar diri, kader memang ada, tapi bertarung untuk kalah untuk apa. Lebih baik, bangun perahu besar dan menang," kata dia.
Sementara itu, Ketua PDIP Soerya Respationo mengembalikan formulir dan persyaratan lengkap untuk menjadi calon gubernur dari Partai Nasdem.
Ia mengatakan optimis mendapatkan restu dari Partai Nasdem karena telah melakukan komunikasi intensif sejak lama.
Soerya juga memastikan tidak menawarkan mahar dengan jumlah tertentu agar bisa diusung Partai Nasdem.