REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Pos Pengamatan Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) merekam belasan gempa akibat guguran lava di gunung berjarak sekitar 100 kilometer dari Kota Manado.
"Hingga sekitar pukul 12.00 Wita (Kamis,12/3), tercatat ada 16 kali gempa guguran yang terjadi akibat runtuhnya material kubah lava," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Soputan, Asep, di Tomohon, Kamis (12/3).
Selain gempa guguran, terekam pula sembilan kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa vulkanik dangkal, 14 kali gempa embusan, serta 11 kali tremor harmoni.
"Pascaletusan sudah tidak terlihat lagi munculnya guguran lava pijar atau sinar api. Tetapi bukan berarti aktivitas vulkaniknya menurun. Kegempaannya masih fluktiatif dan masih berpeluang terjadi letusan," ujarnya.
Dia pun mengharapkan warga tidak menerobos masuk ke radius bahaya sejauh 6,5 kilometer dari kawah, karena status siaga pada level III masih disematkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung.
"Sekarang ini tidak ada letusan susulan. Meski begitu kami tetap berharap warga mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan," ajaknya.
Gunung Soputan telah beberapa kali meletus sejak Januari 2015 lalu, selain mengeluarkan material debu vulkanik dan lava pijar, erupsi pada beberapa hari lalu mengeluarkan awan panas yang meluncur hingga 2,5 kilometer.